Profile

Lahir di cikidang, Sukabumi, Oktober, tahun 1956. Putra ketigapasangan R.H Mohamad Basyarah dan Hj. Iyan Maryani ini menggeluti Pencak Silat Cimande sejak kelas 3SD. Ayahnya adalah seorang guru senior di perguruan Cimande. Mulanya, Abah, begitu panggilan akrabnya sehari-hari, belajar silat di desa kelahirannya, tapi kemudian melanglang buana di sejumlah daerah di Jawa Barat dan Banten. Total gurunya yang tercatat di buku harian berjumlah 63 guru. Kesungguhannya dalam menggali tradisi Cimande itulah yang membuat dirinya tidak saja mengenyam jurus-jurus persilatan, tetapi juga pengobatan.

Ketika usianya 18 tahun, Abah sudah mendapatkan mandat untuk mengajarkan ilmu cimande kepada masyarakat, yang diberikan langsung oleh sesepuh Cimande kala itu, yaitu: Mama H. Darkasyi dan Mama H. Lukman. Sejak tahun 1974, sudah banyak tempat yang disinggahinya untuk menularkan Pencak Silat Cimande. Tercatat antara lain di: SMA Negeri Cibadak, di wilayah Pelabuhan Ratu, di Jakarta (Pasar Baru, Grogol, Glodok, Menteng, Senen, Tanah Abang, Krukut Kota, Komplek TNI AD Pondok Karya, Pondok Gede, Bukit Duri, Manggarai, dll) dan di Bekasi (Keluarga Besar Masid Baitul Muslimin Jaka Sampurna, Kampung Mede Bekasi Jaya, Pangkalan Bambu, dan Karang Kitri).

Demikian juga dengan ilmu pengobatannya, meliputi leles, urut, penseul, pencet, totok, ngaboreh, batekan, dan ngagebos. Pernah membuka praktek di beberapa lokasi atara lain: di Marga Jaya, Bekasi, di Bantar Jati Bogor, Gedung Granadi Kuningan, Jakarta. Pasiennya dating dari berbagai daerah di Indonesia dan warga asing antara lain dari Australia, Amerika Serikat, Spanyol, Malaysia dan Brunei Darussalam.

Sejak 1985, Konsentrasinya meluas dengan mulai mengajarkan senam SHI untuk pengobatan dan kegubaran tubuh, dari kalangan perorangan, kelompok masyarakat dan perusahaan, baik di Jakarta, Jawa Barat hingga Selangor, Klantan dan Kuala Lumpur di Malaysia. Selain itu, beliau juga dikenal sebagai ahli pembuatan rumah bambu yang menggunakan arsitektur tradisional. Tercatat sudah lebih dari 3 ribu rumah bambu yang diasilkan. Karya-karyanya sudah dikenal luas di dalam dan di luar negeri, terutama Malaysia. Atas karyanya ini, Jatnika sering dijadikan narasumber penelitian untuk bambu dan rumah bambu dari berbagai universitas.